Hentikan
tangismu Pertiwi
Lihatlah,
setidaknya seorang pengecut tak tampak hari ini
Benar
Pertiwi, percayalah apa kataku
Lihat saja
disetiap tempat lapang di badanmu
Atau
surau-suaru nati, rintihmu
Kini mereka
menyala dan bergelora
Bukankah itu
yang kau inginkan Ibunda?
Lalu
lihatlah pisau-pisau bermata tajam itu
Tenanglah,
bukan baku hantam yang akan manusia laku
Atau hanya
sekedar lukai dahi yang telah kelu
Orang-orang,
akan berpesta Pertiwi
Memotongi
setiap kambing dan sapi
Dan hey,
lihatlah pada kambing sapi yang penuh berisi
Apakah kau
bahagia?
Itulah
mereka yang hidup atasmu
Atas
rumput-rumput yang tetap kau biarkan hidup di ladangmu
Sungguh,
maka lihat juga ibu-ibu itu
Kau patut
berbangga Ibundaku
Kau adalah
ibu dari setiap ibu, dan kini anakmu itu
Sedang
berkumpul dan bahu-membahu
Bukan, bukan
untuk menggunjing, bertengkar, atau saling adu
Tapi untuk
berbagi, membagi daging rata ke setiap warga
Dan kau
Pertiwi, harus benar-benar berbangga
Tak ada yang
kelaparan hari ini
Tak ada yang
hidup susah hari ini
Hanya saja
Pertiwi, satu yang selalu kucoba untuk tak dirutuki
Tentang
mengapa si Tikus tak ikut disembelih hari ini
Tapi tidak
Pertiwi, Tidak! Jangan lagi
Kau jangan
menangis lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar