Pagi
aku langkahkan kaki
dengan riang
cantiknya aku pagi ini seolah setruman
penggerak hati dan jiwa
untuk tebar pesona
tapi tidak,
aku salah tebak
sekolah s epi
bel, memang sudah berdentang dari tadi
aku langkahkan kaki
dengan riang
cantiknya aku pagi ini seolah setruman
penggerak hati dan jiwa
untuk tebar pesona
tapi tidak,
aku salah tebak
sekolah s epi
bel, memang sudah berdentang dari tadi
Tetapi seorang
pangeran turun dari motornya
kaki ini tergerak mendahuluinya
menyapanya
lalu lihatlah aku yang jelita
tapi tidak,
lagi-lagi aku salah tebak
kakimu terlalu cepat untuk kulalui
seumplik rok ini mengikat erat tak terperi
lagi-lagi patah semangat ini
kaki ini tergerak mendahuluinya
menyapanya
lalu lihatlah aku yang jelita
tapi tidak,
lagi-lagi aku salah tebak
kakimu terlalu cepat untuk kulalui
seumplik rok ini mengikat erat tak terperi
lagi-lagi patah semangat ini
Dan aku berpikir
dan aku tak tau
siapa yang akan menikmati cantiknya aku
itu kamu
bukan, bukan pangeran yang turun dari motor itu
itu kamu, itu lain
dan aku tak tau
siapa yang akan menikmati cantiknya aku
itu kamu
bukan, bukan pangeran yang turun dari motor itu
itu kamu, itu lain
Seperti ditelanjangi tak berkain
aku terlonjak
matamu yang membelak besar itu bagai kapak
membelahku menjadi bagian-bagian kecil
lalu lari terpontang-panting berkelit
aku terlonjak
matamu yang membelak besar itu bagai kapak
membelahku menjadi bagian-bagian kecil
lalu lari terpontang-panting berkelit
Matamu polos, transparan
sungguh, tapi bodohnya bahkan
aku tak bisa membaca beribu isi hati di dalamnya.
sungguh, tapi bodohnya bahkan
aku tak bisa membaca beribu isi hati di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar