Senin, 16 September 2013

18. siti hafidzah assalma

Tiba saatnya penaku lelah berdiri
Dan tak kuatku lagi meneruskan butir-butir kata ini
Yaitu ketika mengingat yang satu itu, si santri
Yang gemar bernyanyi, dan tak punya rasa malu seperti
Sungguh, si supel ini memang pendiam awalnya
Tapi lihatlah sekarang, seperti pipit yang lepas dari sangkarnya
Maka dia telah berubah menjadi orang yang penuh kegilaan
Yang membantu menorehkan berjuta kenangan
Yang takkan pernah kau sesali teman,
Sungguh, percayalah padaku, kawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar