Hatiku
bertanya tentang hatiku
Meneriaki
setiap sudut dengan lantang nan kaku
Tetap tak
bergeming
Tak ada yang
bergeming
Semua diam
dan tengadah
Melihat
sebuah layar lebar di hati tengah
Pantauan
mereka sedang bergerak
Memperlihatkan
sekujur badan dan telak
Melemaskan
setiap sendiku untuk tak tinggal
Mengelabui,
dan aku terpedaya oleh dia tunggal
Meski
kuhantam berkali dada ini
Meski
kututup berkali mata ini
Kau tetap
menempel pada otot-otot hatiku
Keu tetap
menempel pada tiap sisi kelopak mataku
Membius, dan
melemahkan kesadaranku
Sungguh,
walau meski-meski lain yang kulaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar