Sabtu, 07 September 2013

meski

Hatiku bertanya tentang hatiku
Meneriaki setiap sudut dengan lantang nan kaku
Tetap tak bergeming
Tak ada yang bergeming
Semua diam dan tengadah
Melihat sebuah layar lebar di hati tengah
Pantauan mereka sedang bergerak
Memperlihatkan sekujur badan dan telak
Melemaskan setiap sendiku untuk tak tinggal
Mengelabui, dan aku terpedaya oleh dia tunggal
Meski kuhantam berkali dada ini
Meski kututup berkali mata ini
Kau tetap menempel pada otot-otot hatiku
Keu tetap menempel pada tiap sisi kelopak mataku
Membius, dan melemahkan kesadaranku

Sungguh, walau meski-meski lain yang kulaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar